Di tengah kondisi pertambangan yang lagi lesu, turunnya permintaan ban dan membanjirnya ban asal negeri tirai bamboo ke tanah air dengan harga yang sangat kompetitif, tidak membuat PT Magna Industry And Tires patah arang. PT Magna Industry And Tires malah tetap optimis di tengah kondisi sepert itu karena ban Magna sudah punya pasar tersendiri.
“Kita sudah punya segmen tersendiri, tapi kompetitor utama kita adalah produk China. Karena harga ban China pasti sangat kompetitif dengan harga ban yang diproduksi di Eropa,”ujar P. Laksono Kaslan, Sales Manager PT Magna Industry And Tyres kepada Indonesia Tyre Magazine di sela-sela pameran berlangsung.
Magna tetap optimis dengan bannya, selain karena Magna merek ban yang terkenal di Eropah dan Negara lain, ban Magna juga sudah punya pasar tersendiri, dan sebagian besar mereka sudah sangat fanatic betul dengan ban Magna. Selain tentu karena PT Magna sendiri punya hubungan yang baik dengan para customernya. Sehingga Magna tidak perlu khwatir dengan mengalirnya ban-ban dari China ke Indonesia.
“Kita punya segmen tersendiri. Kami tetap optimis dengan ban kami, karena customer kita tidak pernah lari dari kita, karena produk kita bagus dan hubungan kita juga baik, baik dengan perusahaan maupun dengan pihak managemennya. Makanya mereka tetap setia dengan kami. Selalu ada repeat order dan itu kontinyu,”jelasnya berapi-api.
Ke depannya, PT Magna ingin lebih gencar lagi mempromosikan ban Belshina biar semakin familiar dengan customer di tanah air. Selain itu tim Magna juga akan lebih intens lagi membangun komunikasi dengan customer baru.
Salah satu customer baru PT Magna adalah Pelindo. Rencananaya mulai Tahun 2020 PT Pelindo akan menggunakan ban merek Magna tipe 2100R25 untuk diaplikasikan di cranenya.
Kaslan berharap tambang bisa tumbuh kembali di Tahun 2020 ini. Karena ketika tambang bangkit lagi, imbasnya juga ke permintaan ban. “Mudah-mudahan ban-ban ADT dan OTR merek Magna dan Belshina kita dipakai oleh end user,” tutup Kaslan.
